Alat Untuk Mengukur Kuat Arus Listrik Disebut

Berpokok Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia netral

Amperemeter dengan posisi penusuk di paruh menunjuk revolusi nol

Amperemeter
ialah alat ukur listrik yang digunakan bagi menimbang poin perputaran setrum yang mengalir intern suatu interelasi elektrik. Pengukuran arus elektrik harus memutuskan rangkaian terlebih lewat tinggal dihubungkan per ke terminal-setopan amperemeter. Model rangkaian merupakan pernah sinar sehingga diseminasi setrum bersirkulasi melalui amperemeter secara langsung. Secara umum amperemeter dibedakan menjadi amperemeter analog dan amperemeter digital.[1]
Amperemeter analog menggunakan jarum penunjuk poin, sementara itu amperemeter digital menunjukkan angka berupa nilai digital.[2]
Pengukuran diseminasi listrik oleh amperemeter dilakukan lega wasilah listrik tertutup. Amperemeter dapat digunakan untuk mengukur arus searah maupun diseminasi mondar-mandir. Pengukuran dilakukan dengan memutuskan rangkaian listrik justru dahulu kemudian menyambungkannya kembali dengan menambahkan amperemeter di antara fragmen nan diputuskan.[3]

Komponen penyusun

[sunting
|
sunting sumber]

Penyusun terdepan terbit amperemeter adalah galvanometer. Secara umum, galvanometer bekerja dengan menerapkan gaya Lorentz yang keluih di antara ajang besi berani dan kumparan berarus listrik. Galvanometer memiliki tingkat pengukuran yang suntuk tangga sehingga kreatif mengukur arus searah meski bernilai suntuk boncel. Simpangan galvanometer meningkat seiring pertambahan abadi arus listrik yang melangkaui gelung. Di dalam amperemeter, galvanometer dipasang secara paralel dengan resistor yang memiliki hambatan listrik yang adv minim. Abstrak koalisi paralel bermaksud buat memperbesar had ukur amperemeter.[4]

Prinsip kerja

[sunting
|
sunting sumber]

Gulungan putar

[sunting
|
sunting sumber]

Amperemeter dapat bekerja menerobos prinsip kumparan balik. Suku cadang utamanya merupakan galvanometer kasatmata lilitan bengot. Benang tembaga kumparan akan mengalami detik mengsol saat arus mengalir melewatinya. Perputaran terjadi karena adanya gelanggang besi berani permanen di intern amperemeter.[5]

Besi lunak

[sunting
|
sunting mata air]

Amperemeter yang menerapkan pendirian besi lunak memiiliki besi sebagai intinya. Komponen yang dialiri listrik akan menimbulkan medan besi berani sehingga terjadi magnetisasi pada besi. Magnetisasi membuat ferum tertarik dan menciptakan menjadikan penyemat parameter bergerak.[6]
Arah arus elektrik tidak menentukan sisi dari simpangan penusuk pada amperemeter dengan pendirian besi lunak, sehingga dapat digunakan untuk mengukur arus bolak-balik.[7]

Pemanasan

[sunting
|
sunting sendang]

Amperemeter nan menerapkan prinsip pemanasan memanfaatkan penggunaan kawat yang dapat mengalami pemuaian. Penambahan ukuran kawat terjadi momen ada pengaliran revolusi listrik yang menimbulkan pemanasan puas kawat. Dawai dihubungkan dengan sebuah pegas dan jarum penunjuk. Ketika dawai dialiri arus listrik dan memuai, kawat ki bertambah dan menyentuh pegas sehingga jarum penunjuk mengalir.[7]
Arah rotasi listrik lain menentukan arah dari simpangan jarum pada amperemeter dengan prinsip ferum lunak, sehingga dapat digunakan untuk mengukur arus mondar-mandir.[7]

Pengukuran

[sunting
|
sunting sumber]

Privat mengerjakan pengukuran aliran elektrik, amperemeter harus terbambang secara seri terhadap koneksi listrik.[8]
Amperemeter mempunyai rintangan listrik yang lewat kecil nilainya. Puas saat pengukuran dilakukan, terjadi pengurangan biji kuat arus yang terukur akibat adanya peningkatan kredit hambatan listrik secara keseluruhan di dalam aliansi listrik. Jadi nilai kuat arus listrik yang terukur puas amperemeter lebih sedikit berasal nilai abadi revolusi listrik yang sebenarnya. Obstruksi dalam dari amperemeter bisa diabaikan jika hambatan total bernilai sepan lautan. Sirkuit yang terbaca diasumsikan dekat sebanding dengan dengan arus yang mengalir sebelum amperemeter dipasang. Perubahan nilai arus secara osean dapat tejadi jika rintangan kuantitas kerumahtanggaan relasi sangat kecil. Amperemeter juga mempunyai batas maksimum pengukuran. Pengukuran arus yang lebih besar mulai sejak batas ukur amperemeter akan menyebabkan kerusakan dan kebakaran pada onderdil amperemeter. Aliran setrum yang akan diukur harus diperkirakan sebelum mengadakan pengukuran dengan amperemeter. Pengukuran hanya dilakukan sekiranya nilai kalkulasi lebih boncel dari sempadan ukur.[9]

Satuan pengukuran aliran setrum nan digunakan secara internasional ialah Ampere. Patokan runcitruncit ini purwa mungkin ditetapkan plong tahun 1893 bersama dengan eceran Ohm dan satuan Volt. Hasil pengunci semenjak pertemuan internasional tersebut ialah penetapan nilai dari satuan Amper internasional. Amper sejagat dijelaskan ibarat jumlah arus listrik secara kukuh yang subur melalui Iarutan galuh nitrat kerumahtanggaan air nan sesuai dengan spesifikasi tolok. Sedimentasi fidah dilakukan dalam kecepatan 0,001118 gram tiap-tiap detik. Pada tanggal 1 Januari 1948 ditetapkan sebuah standar mentah nan menjadi kriteria despotis hingga waktu ini. Kerumahtanggaan standar kahar ditetapkan bahwa satu Amper dunia semesta begitu juga nilai dari 0,99835 amper absolut.[10]

Kegunaan

[sunting
|
sunting sumber]

Penapisan kuat aliran listrik pada peralatan listrik

[sunting
|
sunting sumber]

Amperemeter bisa ditemukan pada rangkaian listrik dalam peralatan elektronika seperti radio, penyadur kaset, dan penguat. Jenis arus listrik yang bisa diukur maka itu amperemeter ialah arus searah maupun arus bolak-balik. Amperemeter juga digunakan pada pengukuran awet sirkulasi listrik yang dihasilkan dari satu pembangkit tenaga elektrik.[11]

Pengukuran bantahan

[sunting
|
sunting mata air]

Pengukuran tangkisan dapat dilakukan secara tidak kontan dengan menggunakan amperemeter. nan digabungkan dengan voltmeter. Nilai resistansi dihitung sejauh pengukuran tekanan listrik dan arus setrum dilakukan secara bersamaan.[12]

Elektrolisis

[sunting
|
sunting sumber]

Amperemeter dapat digunakan dalam elektrolisis. Proses pengukuran dilakukan di bejana yang berisi air hasil distilasi. Korban perendam nan digunakan yaitu dua buah elektroda yang terbuat dari platina atau nikel. Kedua jenis elektroda dihubungkan dengan sebuah sumber tegangan listrik dan amperemeter. Air hasil penyulingan adalah jenis penghantar listrik nan buruk. Peningkatan kualitas hantaran listrik dilakukan dengan menambahkan setetes asam sulfat. Saat pengukuran berlangsung, jarum penunjuk pada amperemeter akan bersirkulasi jika terserah aliran listrik yang melaluinya. Eksistensi arus listrik yang melalui larutan pada amperemeter dapat dibuktikan dengan mengeti adanya eskalasi hawa semok atau peningkatan kuantitas medan magnet di sekitar amperemeter.[13]

Uji coba dalam labratorium kimia

[sunting
|
sunting sumur]

Kerumahtanggaan makmal kimia, amperemeter merupakan riuk satu peralatan yang diperlukan bagi kegiatan praktikum dan penelitian ilmu pisah dengan anasir Golongan VII. Peralatan praktikum pada laboratorium ini harus terbuat berbunga bahan logam. Selain itu, harus tersedia alat ukur listrik, salah satunya ialah amperemeter.[14]
Sebagai perabot uji coba, amperemeter biasanya disimpan di ruang radas ukur yang berbentuk laci atau almari singularis dalam keadaan terkatup, hanya bisa dibuka secara mudah. Selain itu, tempat penyimpanannya harus bersih dan kering serta enggak miring.[15]

Lihat pula

[sunting
|
sunting sumber]

  • Amperemeter penyearah
  • Voltmeter
  • Multimeter
  • Takometer
  • Alat ukur

Referensi

[sunting
|
sunting sumber]


  1. ^

    Abdullah 2022, hlm. 260.

  2. ^

    Abdullah 2022, hlm. 260-261.

  3. ^


    Faradiba (2020).
    Metode Pengukuran Fisika
    (PDF). Jakarta: Prodi Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Perkumpulan Masehi Indonesia. hlm. 40.





  4. ^

    Ponto 2022, hlm. 140-141.

  5. ^

    Gertshen, Kneser dan Vogel 1996, hlm. 49.

  6. ^

    Gertshen, Kneser dan Vogel 1996, hlm. 49-50.
  7. ^


    a




    b




    c



    Gertshen, Kneser dan Vogel 1996, hlm. 50.

  8. ^


    Setiyo, Muji (2017).
    Listrik dan Elektronika Dasar Otomotif
    (PDF). Magelang: Unima Press. hlm. 15. ISBN 978-602-51079-0-0.





  9. ^

    Abdullah 2022, hlm. 262.

  10. ^


    Poerwanto, Hidayati, J., dan Anizar (2012).
    Perangkat dan Alat Ukur. Yogyakarta: Graha Ilmu. hlm. 7. ISBN 978-979-756-360-8.





  11. ^

    Ponto 2022, hlm. 140.

  12. ^


    Sudirham, Sudaryatno (2012).
    Kajian Rangkaian Elektrik Jilid-1: Relasi Arus Seia sekata dan Arus Mondar-mandir Keadaan Mantap
    (PDF). Bandung: Darpublic. hlm. 181.





  13. ^

    Gertshen, Kneser dan Vogel 1996, hlm. 66.

  14. ^

    Kancono 2010, hlm. 58.

  15. ^

    Kancono 2010, hlm. 50.

Daftar bacaan

[sunting
|
sunting sumber]

  1. Abdullah, Mikrajuddin (2017).
    Fisika Sumber akar II
    (PDF). Bandung: Institut Teknologi Bandung.



  2. Gertshen, C., Kneser, H.Ozon., dan Vogel, H. (1996).
    Fisika: Listrik Magnet dan Optik
    (PDF). Jakarta: Pusat Pembinaan dan Peluasan Bahasa. ISBN 979-459-693-0.



  3. Kancono (2010).
    Manajemen Makmal IPA
    (PDF). Bengkulu: Unit Penerbitan FKIP Unib. ISBN 978-602-8043-16-8.



  4. Ponto, Hantje (2018).
    Bawah Teknik Elektrik
    (PDF). Sleman: Deepublish. ISBN 978-623-7022-93-0.





Source: https://id.wikipedia.org/wiki/Amperemeter