Ayat Terakhir Yang Turun Dalam Al Quran
Suka-suka berbagai rukyat perihal ayat Al-Qur’an yang terakhir anjlok kepada Utusan tuhan Muhammad SAW. Al-Qaththan menyebut 9 pandangan perihal ayat Al-Qur’an nan terakhir turun. (Manna’ Al-Qaththan,
Mabahits fi Ulumil Qur’an, [tanpa kota, Darul Ilmi wal Iman: tanpa tahun], halaman 64-66).
1. Surat Al-Baqarah ayat 278 (Ya ayyuhalladzina amanut taqullah wa dzaru ma baqiya minar riba) perihal pangku seperti mana pandangan sahabat Ibnu Abbas RA yang diriwayatkan Imam Bukhari.
2. Surat Al-Baqarah ayat 281 (Wat taqu yauman turja’un fihi ilallah tsumma tuwaffa kullu nafsin ma kasabat wa hum la yuzhlamun) sebagai halnya rukyat sahabat Anak lelaki Abbas RA dan Said polong Jubair yang diriwayatkan An-Nasai.
3. Salinan Al-Baqarah ayat 282 (Ya ayyuhal ladzina amanu idza tadayantum bi daynin ila ajalim musamma, faktubuh) perihal tunggakan sebagaimana pandangan Sa’id kedelai Musayyab.
4. Sertifikat An-Nisa ayat 176 (Yastaftunaka, qulillahu yuftikum fil kalalah) perihal kalalah sebagaimana pandangan Al-Barra bin Azib riwayat Bukhari dan Muslim.
5. Surat At-Taubah ayat 128 (Laqad ja’akum rasulun min anfusikum…) sebagaimana rukyat Ubay bin Ka’ab RA riwayat Al-Penengah dan Ahmad.
6. Salinan Al-Maidah perihal halal dan haram minus dinasakh begitu juga padangan Sayyidah Aisyah RA riwayat At-Turmudzi dan A-Hakim.
7. Sahifah Ali Imran ayat 195 (Fastajaba lahum rabbuhum anni la udhi’u amala amilin minkum min dzakarin au untsa, ba’dhukum min ba’dhin), Surat An-Nisa ayat 32 (Wa la tatamannau ma fadhdhalallahu bihi ba’dhakum ala ba’dhin), dan Surat Al-Ahzab ayat 35 (innal muslimina wal muslimat) perihal adam dan perempuan sebagaimana riwayat Anak laki-laki Murduwiyah berusul Sayyidah Ummu Salamah RA.
8. Surat An-Nisa ayat 93 (Wa man yaqtul mu’minan muta’ammidan fa jaza’uhu jahannamu khalidan fiha wa ghadhiballahu alaihi wa la’anahu wa a’adda lahu adzaban azhiman) perihal genosida secara sengaja sebagaimana riwayat Pater Bukhari berusul sahabat Anak lelaki Abbas RA.
9. Kopi An-Nashr (Idza ja’a nashrullahi wal fathu) sebagai halnya riwayat Pastor Muslim berpunca sahabat Bani Abbas RA.
Semua yang disebutkan di sini lain didasarkan sambil kepada Rasulullah SAW. Semuanya yaitu hasil ijtihad para sahabat bahwa ayat-ayat itu yakni nubuat bontot yang drop kepada Rasulullah. (Al-Qaththan, tanpa tahun: 67) dan (M Abdul Azhim Az-Zarqani,
Manahilul Irfan fi Ulumil Qur’an, [Kairo, Darul Hadits: 2022 M/1438 H], jerambah 81).
Mengenai Az-Zarqani menyebutkan 10 pandangan ulama yang menyebutkan ayat terakhir nan turun. Selain sembilan ayat yang disebutkan Al-Qaththan di atas, ada satu pandangan cerdik pandai yang mengatakan bahwa Inskripsi Al-Kahfi ayat 110 (Fa man kana yarju liqa’a rabbihi fal ya’mal amalan shalihan, wa la yusyrik bi ibadatihi ahadan) yakni ayat terakhir yang ambruk sebagai halnya riwayat Ibnu Jarir berpunca sahabat Muawiyah bin Abi Sufyan. (Az-Zarqani, 2022 M: 84).
Sebagian manusia menyebut Akta Al-Maidah ayat 3 sebagai wahyu yang terakhir turun kepada Nabi Muhammad SAW. “Al-yauma akmaltu lakum dinakum wa atmamtu alaikum ni‘antap wa radhitu lakumul islam dinan” untuk sebagian orang merupakan ayat terakhir yang drop waktu lega momen wuquf setelah Ashar hari Jumat plong haji wada, bulan Dzulhijjah 10 H. (Syekh M Ali As-Shabuni,
At-Tibyan fi Ulumil Qur’an, [sonder ii kabupaten, Darul Mawahib Al-Islamiyyah: 2022], halaman 14-15).
Syekh M Ali As-Shabuni menyebut bahwa riwayat paling jamak dari semua pandangan itu merupakan Arsip Al-Baqarah ayat 281 (Wat taqu yauman turja’un afihi ilallah, tsumma tuwaffa kullu nafsin ma kasabat wa hum la yuzhlamun) sama dengan rukyat Ibni Abbas RA riwayat An-Nasai yang dikutip oleh As-Suyuthi dalam
Al-Itqan fi Ulumil Qur’an.
Salinan Al-Baqarah ayat 281 jatuh sreg tahun 11 H. Surat Al-Baqarah ayat 281 turun 9 hari sebelum Rasulullah SAW wafat (pada malam Senin, Rabiul Awwal 11 H/632 M). Surat Al-Baqarah ayat 281 jebluk plong hari-hari menjelang wafat Rasulullah SAW. (As-Shabuni, 2022: 17).
Akan halnya selepas Inskripsi Al-Maidah ayat 3 puas Zulhijjah tahun 10 H, Rasulullah masih roh sekira 81 hari. Sembilan periode sebelum wafatnya periode 11 H, Surat Al-Baqarah ayat 281 ambruk. Dengan demikian, pendapat yang shahih mengatakan, ayat keladak yang runtuh adalah Arsip Al-Baqarah ayat 281.
Dengan Surat Al-Baqarah ayat 281 itu juga, petunjuk kutung. Itu pula nan membubuhi cap “selesainya” hubungan langit dan mayapada. Rasulullah SAW wafat selepas menunaikan amanah, mengutarakan risalah, dan membimbing individu ke jalan Allah. (As-Shabuni, 2022: 17).
Pandangan serupa disampaikan oleh Az-Zarqani. Terbit 10 pendapat ulama, satu pendapat yang paling meringankan hati adalah pendapat mutlak nan mengistilahkan Tembusan Al-Baqarah ayat 281 sebagai ayat terakhir jebluk. Sedangkan sembilan pendapat lainnya berkarakter tidak mutlak. (Az-Zarqani, 2022 M: 84-85).
Wallahu a’lam.
(Alhafiz Kurniawan)
Source: https://islam.nu.or.id/ilmu-al-quran/sejarah-nuzulul-quran-wahyu-terakhir-turun-P6pJB