Kenapa Bisa Terjadi Gempa Bumi Di Lombok
Mengapa Terjadi Gempa Bersambungan di Sahang? Ini Penjelasannya
Friday, 31 August 2022 – Dibaca 5514 kali
BANDUNG – Gempa besar di Lombok Paksina yang terjadi lega terlepas 29 Juli, 15 Agustus dan 19 Agustus 2022 telah menyita atensi masyarakat nasional maupun dunia semesta. Masyarakat sekali lagi bertanya-tanya, mengapa Cili bisa diguncang gempa secara beruntun dengan skala gempa yang hampir sama kerumahtanggaan kurun sebulan terakhir.
Menjawab situasi ini, Pusat Survei Geologi (PSG) Fisik Ilmu bumi Kementerian Energi dan Sumur Daya Mineral (ESDM) merilis hasil kajian amatan gempa tektonik nan mengguncang Lombok Utara akhir Juli hingga Agustus 2022 kemarin bermula tinjauan Ilmu bumi dan Geofisika. Kajian ini sebagai upaya Badan Ilmu bumi mengedukasi masyarakat tersapu penyebab gangguan ngilu nan terjadi di Lombok ditinjau pecah sisi ilmiah.
Pusat Survei Ilmu bumi mengungkapkan bahwa rangkaian situasi gempa yang terjadi dalam satu bulan terakhir di Merica disebabkan makanya aktifitas sesar menaiki nan berada di bagian paksina Pulau Lombok, yang adalah bagian (detachment fault) mulai sejak zona Patahan Naik Busur Belakang Flores (Flores Back Arc Trust).
Menurut Peneliti Geologi Senior di Buku Pol Geologi, Joko Wahyudiono, berdasarkan hasil analisis mekanisme fokal, tiga gempa bumi terdepan dengan skala besar yang terjadi di Lombok pada tanggal 29 Juli, 5 dan 19 Agustus 2022 berada sreg segmen bidang patahan yang sama.
“Gempa yang terjadi pada 29 Juli dan 5 Agustus tersebut masih berada plong segmen meres patahan yang sama, namun berbeda sub segmen area asperitinya,” ujar Joko pada Geoseminar Amatan Gempa Lombok di Kantor Badan Geologi, Bandung, Jumat (31/8).
Menurut Joko, pecah hasil analisis menunggangi pemodelan tiga dimensi yang dilakukan oleh Kiat Survei Geologi, kombinasi gempa di Lombok terjadi pada permukaan segmen Sesar Naik Lombok Lor yang adalah sesar atau patahan dengan negeri asperity tangga.
Intern bidang kegeologian, asperity merupakan kawasan puas bidang patahan/sesar yang “terkunci” dan n kepunyaan gaya friksi yang tinggi. Energi utama produsen gempa yakni berusul pemenuhan asperity ini.
Asdani Soehaimi, Penyelidik Penting di Babak Seismotektonik Badan Geologi dan merupakan salah seorang anggota tim ahli yang roboh refleks melakukan kajian di lokasi gempa Lombok, mengatakan bahwa penyebab gempa Lombok merupakan hasil dari pergerakan sesar panjat yang ngeri (back-arc thrusting) yang berada di sebelah utara Ardi Rinjani.
Bermula hasil pemodelan yang sudah lalu dianalisis oleh para tim ahli, sesar naik pada gempa Lombok mempunyai tingkat asperity yang tinggi yang terjadi plong parasan segmen sesar mendaki Merica Utara sehingga menghasilkan banyak gempa nan terus-menerus (foreshock, mainshock, dan aftershock).
Hingga saat ini belum ada catatan ilmiah yang dapat membuktikan adanya aktivitas kegempaan nan langsung mempengaruhi aktifitas gunungapi.
Asdani menepis isu terjadinya gempa bumi Lombok akan mengakibatkan aktifnya gunungapi Rinjani. “Adanya gempa bumi di Lada sebatas dengan ketika ini belum mempengaruhi aktivitas Gunungapi Rinjani. Biarpun semacam itu, masyarakat dihimbau untuk bertambah waspada terhadap adanya ancaman potensi longsor di beberapa wilayah dengan titik rawan longsor seperti di puncak dan lereng Rinjani,” tandasnya.
Pencatat: Ridwan Afandi
Share This!
Source: https://www.esdm.go.id/en/media-center/news-archives/mengapa-terjadi-gempa-beruntun-di-lombok-ini-penjelasannya
Originally posted 2022-08-10 02:35:47.