Pengertian Hukum Bacaan Qalqalah Kubra Dan Sugra
tirto.id – Secara umum, bahasan ilmu tajwid adapun qalqalah terbagi menjadi dua, yaitu qalqalah kubra dan qalqalah sugra. Setiap khalayak yang belajar membaca Al-Quran harus memahami dua hukum qalqalah ini karena termasuk bagian semenjak keutuhan tilawah Al-Quran. Lantas, apa denotasi qalqalah, syariat, dan contoh bacaannya dalam ilmu tajwid?
Secara bahasa, qalqalah artinya gerak dan pulsa celaan yang mengantul. Dengan demikian, bunyi wacana qalqalah akan terdengar menuntungkan dan getaran suaranya mentulmentul ketika dilafalkan.
Bunyi wacana qalqalah adalah
mustahak
huruf dalam mantra tajwid. Seandainya dirunut, guna-guna tajwid ialah butir-butir bakal membaca Al-Alquran dengan menyingkirkan lambang bunyi dari
makhraj-nya (tempat keluar) dengan memberi kepunyaan dan
mustahak-nya.
Mustahak
huruf ini adalah kebiasaan abc Al-Alquran yang nampak sewaktu-tahun. Perumpamaan misal, bacaan leter qalqalah akan berbeda pelafalannya tergantung posisi huruf berbenda di fragmen tengah atau akhir kata dalam ayat Al-Quran.
Huruf Qalqalah internal Aji-aji Tajwid
Huruf qalqalah internal ilmu tajwid terbagi menjadi lima, merupakan ba (ب), jim (ج), dal (د), ta (ط), dan qaf (ق). Kelima huruf tersebut jika dimatikan akan menimbulkan getaran bila dibaca.
Buat melicinkan intern mengingat kelima huruf qalqalah tersebut, ia biasanya disingkat menjadi جد قطب (dibaca:
Jaddi Qathbu).
Cara menghafal lainnya ialah dengan menyingkat lambang bunyi qalqalah menjadi
“Baju di Toko”
(ب ج د ط ق).
Qalqalah Kubra dan Qalqalah Sugra Beserta Hukum Bacaannya
Hukum pustaka qalqalah terbagi menjadi dua, yaitu qalqalah kubra dan qalqalah sugra. Cara membacanya akan berbeda tergantung posisi qalqalah apakah berada di tengah kata atau di kata penutup pada ayat Al-Alquran. Penjelasannya adalah sebagai berikut.
1. Qalqalah Kubra dan Ideal Bacaannya
Dalam bahasa Arab,
kubra
artinya besar. Qalqalah kubra artinya qalqalah ki akbar yang dibaca hurufnya dengan pantulan kuat.
Qalqalah kubra terjadi ketika 5 huruf qalqalah tadi fertil di intiha kalimat. Di antara contohnya adalah sebagai berikut.
QS. Al-Lahab Ayat 5
فِى جِيدِهَا حَبْلٌ مِّن مَّسَدٍۭ
Wacana latin: “Fī jīdihā ḥablum mim
masad”
Dari ayat tersebut, dapat diketahui terwalak huruf dal (د) yang diwaqafkan di akhir kalimat.
QS. Al-Falaq Ayat 1
قُلۡ اَعُوۡذُ بِرَبِّ الۡفَلَقِۙ
Bacaan latinnya:
“Qul a’uzuu bi rabbil-falaq“
Dari ayat tersebut, dapat diketahui terletak leter qaf (ِِِق) yang diwaqafkan di akhir kalimat.
Cara membaca dua contoh ayat di atas pada bagian qalqalahnya yaitu dengan dipantulkan secara abadi (qalqalah kubra).
Pada abc qalqalah bukan juga bermain hukum bacaan begini. Fonem-huruf tersebut akan menghasilkan renyut ataupun pantulan sama saat di baca.
2. Qalqalah Sugra dan Contoh Bacaannya
Sebaliknya,
sugra
artinya kecil privat bahasa Arab. Dengan demikian, pantulan bacaannya lebih ringan. Rata-rata, qalqalah sugra dilakukan pada 5 huruf qalqalah yang ki berjebah di paruh ayat. Contoh bacaannya adalah sebagai berikut.
QS. Al-Kautsar Ayat 3
اِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْاَبْتَرُ
Wacana latinnya:
“Inna shani-aka huwal
abtar“
Dari ayat tersebut, dapat diketahui terletak abjad ba (ب) yang diwaqafkan di paruh kalimat.
QS. Quraisy Ayat 4
الَّذِىۡۤ اَطۡعَمَهُمۡ مِّنۡ جُوۡعٍ ۙ وَّاٰمَنَهُمۡ مِّنۡ خَوۡفٍ
Bacaan latinnya:
“Allazi
ath’amahum
min ju’inw-wa-aamana hum min khawf”
Semenjak ayat tersebut, dapat diketahui terdapat aksara tha (طۡ) nan dimatikan di perdua kalimat.
Dua paradigma di atas menggambarkan huruf qalqalah nan produktif di tengah kalimat sehingga lafalnya dipantulkan dengan ringan (qalqalah sugra).
Tahapan Qalqalah dalam Ilmu Tajwid
Setelah memaklumi qalqalah kubra dan sugra, cak semau pun pangkat qalqalah dalam ilmu tajwid. Tahapan tersebut terdiri dari tingkatan dengan pantulan suara minor paling kecil besar diikuti dengan pantulan kritik paling kecil.
Penjelasan mengenai tinggi qalqalah cak bagi mengaji Al-Quran adalah umpama berikut.
1. Pantulan suara paling lautan, apabila huruf qalqalah berada di akhir dan privat keadaan bertasydid, dengan contoh:
QS. Al-Lahab Ayat 1
تَبَّتۡ يَدَاۤ اَبِىۡ لَهَبٍ وَّتَبَّؕ
Referensi latinnya:
“Tab bat yadaa abii Lahabinw-wa
tabb
“
2. Pantulan suara lautan, apabila aksara qalqalah berada diakhir dan didahului huruf mad, dengan cermin:
QS. Hud Ayat 68
اَلَا بُعۡدًا لِّـثَمُوۡدَ
Referensi latinnya:
“Alaa bu’dal lits
tsamuud”
3. Pantulan suara madya, apabila huruf qalqalah berada di akhir dan enggak didahului mad, dengan model:
QS. Al-Lahab Ayat 2
مَاۤ اَغۡنٰى عَنۡهُ مَالُهٗ وَمَا كَسَبَؕ
Referensi latinnya:
“Maa aghna ‘anhu maaluhu wa ma
kasab”
4. Pantulan suara miring lebih kecil, apabila abc qalqalah subur di tengah, dengan sempurna:
QS. Quraisy Ayat 4
الَّذِىۡۤ اَطۡعَمَهُمۡ مِّنۡ جُوۡعٍ ۙ وَّاٰمَنَهُمۡ مِّنۡ خَوۡفٍ
Bacaan latinnya:
“Allazi
ath’amahum min ju’inw-wa-aamana hum min khawf”
(tirto.id –
Pendidikan)
Panitera: Abdul Hadi
Editor: Addi M Idhom
Source: https://tirto.id/qalqalah-kubra-dan-qalqalah-sugra-contoh-huruf-hukum-bacaannya-gmyP