Perbedaan Ham Di Indonesia Dengan Negara Lain

Abstract

Perkawinan sejenis dipandang destruktif dan menyalahi kodrati fitrah individu yang kiranya dapat melakukan ikatan bersama lawan sejenis dan mendapat keturunan, semata-mata berbeda dengan perkawinan sejenis yang lebih menginginkan hubungan berkepanjangan tersebut atas dasar cangap kasih cangap guna takhlik tanggungan melintasi perkawinan yang sahih. Macam penekanan yang digunakan dalam eksplorasi ini ialah kualitatif. Teknik penimbunan data dilakukan dengan studi kepustakaan. Teknik analisa data nan digunakan dalam penelitian ini adalah teknik kajian data kualitatif.
Berdasarkan hasil studi diperoleh Amerika Perseroan mensyahkan perkawinan sesama spesies memiliki perbedaan n domestik segi hukum dan hal masyarakatnya serta ordinansi perundang-undangan dengan Indonesia. Amerika dan Indonesia adv amat berbeda dalam hal situasi penduduk dan agamanya. Legalitas perkawinan sesama jenis di Amerika dan Indonesia akan memberikan pendedahan mahajana yang berbeda. Negara Indonesia nan berbudaya ketimuran menjunjung tinggi norma-norma agama, kesusilaan dan tata krama serta etika, melarang perkawinan sesama jenis. Perkawinan sesama jenis melanggar norma-norma agama, moral dan etika manusia sebagai makhluk yang diciptakan berpasangan dan melanggar undang-undang dasar tentang perkawinan yang akan sah apabila sesuai dengan hukum agama masing-masing pihak. Agama yang diakui di negara Indonesia sekali lagi tidak ada yang membolehkan perkawinan sesama jenis. Selain itu, perkawinan sesama jenis dapat mengurangi keberadaan manusia di wajah mayapada. Negara Amerika Serikat yang tidak menjunjung akhlak dan etika dan tidak beragama tidak dapat disamakan dengan Negara Indonesia. Perkawinan dipandang sebagai suatu kejadian hukum, peristiwa nan n kepunyaan akibat hukum bagi pasangan yang akan menikah.

Marriage is similar to destructive and violates the nature of human nature which can make bonds with the opponent gets, but in contrast to similar marriages that are more suitable implies implying, demanding, helping to advance, using a legal marriage. This type of research used in this study is qualitative. The technique of data collection is done by library research. The data analysis technique used in this study is a qualitative data analysis technique.
Based on research results obtained by the United States, it is validated that same-sex marriages have differences in law and society, as well as laws and regulations with Indonesia. America and Indonesia are very different in terms of population and religion. The legality of same-sex marriage in America and Indonesia will provide a different kind of community acceptance. The Eastern Indonesian state upholds religious, kesopansantunan and moral norms and ethics, including same-sex marriage. Same-sex marriages oppose the norms of religion, morals, and ethics of human beings as creatures in pairs and pass the basic law on marriages that will be legal in accordance with the religious law of each party. Religion that is accepted in Indonesia also does not allow same-sex marriage. In addition, same-sex marriage can replace humans on earth. The United States of America which does titinada uphold morals and ethics and is titinada religious cannot be compared to the State of Indonesia. Marriage sees as a legal event, an event that has a law for couples who are going to get married.

Source: https://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/26968