Rasul Musa AS mendapat 10 perintah sebagai ajaran dari Sang pencipta SWT
REPUBLIKA.CO.ID, — Ketika Utusan tuhan Musa
alaihissalam
menyebarkan Islam kepada kaumnya, Yang mahakuasa ﷻ menerimakan wahyu berupa Taurat. Setidaknya ada 10 perintah nan wajib dijalankan umat Nabi Musa yang kemudian dilanjutkan umat Nabi Isa
alaihissalam.
Alquran sebagai kitab safi penyempurna pun memiliki 10 perintah ajaran Rasul Musa tersebut. Perintah tersebut terangkum dalam sahifah Al Anam ayat 151-153:
قُلْ تَعَالَوْا أَتْلُ مَا حَرَّمَ رَبُّكُمْ عَلَيْكُمْ ۖ أَلَّا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا ۖ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا ۖ وَلَا تَقْتُلُوا أَوْلَادَكُمْ مِنْ إِمْلَاقٍ ۖ نَحْنُ نَرْزُقُكُمْ وَإِيَّاهُمْ ۖ وَلَا تَقْرَبُوا الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ ۖ وَلَا تَقْتُلُوا النَّفْسَ الَّتِي حَرَّمَ اللَّهُ إِلَّا بِالْحَقِّ ۚ ذَٰلِكُمْ وَصَّاكُمْ بِهِ لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ. وَلَا تَقْرَبُوا مَالَ الْيَتِيمِ إِلَّا بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ حَتَّىٰ يَبْلُغَ أَشُدَّهُ ۖ وَأَوْفُوا الْكَيْلَ وَالْمِيزَانَ بِالْقِسْطِ ۖ لَا نُكَلِّفُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا ۖ وَإِذَا قُلْتُمْ فَاعْدِلُوا وَلَوْ كَانَ ذَا قُرْبَىٰ ۖ وَبِعَهْدِ اللَّهِ أَوْفُوا ۚ ذَٰلِكُمْ وَصَّاكُمْ بِهِ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ. وَأَنَّ هَٰذَا صِرَاطِي مُسْتَقِيمًا فَاتَّبِعُوهُ ۖ وَلَا تَتَّبِعُوا السُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَنْ سَبِيلِهِ ۚ ذَٰلِكُمْ وَصَّاكُمْ بِهِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
“Katakanlah (Muhammad), “Silakan aku bacakan barang apa yang diharamkan Tuhan kepadamu. Jangan menyekutukan-Nya dengan barang apa pun, berbuat baik kepada ibu bapak, janganlah membunuh momongan-anakmu karena miskin. Kamilah yang memberi rezeki kepadamu dan kepada mereka; janganlah kamu mendekati perbuatan yang ki busuk, baik yang tampak alias yang tersembunyi, janganlah anda menyembelih orang yang diharamkan Allah kecuali dengan alasan nan bermartabat. Demikianlah Ia mensyariatkan kepadamu agar kamu mengerti.
Dan janganlah kamu mengarah harta momongan yatim, kecuali dengan cara yang lebih berguna, sampai dia hingga ke (usia) dewasa. Dan sempurnakanlah takaran dan timbangan dengan nonblok. Kami enggak membebani seseorang melainkan menurut kesanggupannya. Apabila sira berucap, bicaralah sejujurnya, sekalipun engkau kerabat(mu) dan penuhilah janji Allah. Demikianlah Dia memerintahkan kepadamu mudahmudahan anda bangun.
Dan sungguh, inilah jalan-Ku yang lurus. Maka ikutilah! Jangan kamu ikuti kronologi-jalan (yang bukan) yang akan mencerai-beraikan kamu berpangkal jalan-Nya. Demikianlah Engkau mewajibkan kepadamu semoga kamu bertakwa.”
Berikut ini penjelasan sumir adapun 10 perintah ramalan Nabi Musa ‘alaihissalammelansir laman
aboutislam.net:
Permulaan,
jangan menyembah Tuhan selain Sang pencipta
ﷻ. Dalam tindasan Al Baqarah ayat 163 disebutkan:
وَإِلَٰهُكُمْ إِلَٰهٌ وَاحِدٌ ۖ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ الرَّحْمَٰنُ الرَّحِيمُ
“Dan Tuhan kamu yakni Tuhan Yang Maha Esa, tidak ada tuhan selain Dia, Yang Mahapengasih, Mahapenyayang.”
Kedua,
dilarang membuat berhala. Begitu juga firman Allahﷻsurat Al Qasas ayat 88:
وَلَا تَدْعُ مَعَ اللَّهِ إِلَٰهًا آخَرَ ۘ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ۚ كُلُّ شَيْءٍ هَالِكٌ إِلَّا وَجْهَهُ ۚ لَهُ الْحُكْمُ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ
“Dan jangan (lagi) engkau sembah Tuhan yang bukan selain Allah. Tidak terserah Yang mahakuasa (yang berhak disembah) selain Dia. Segala sesuatu karuan binasa, kecuali Yang mahakuasa. Segala apa keputusan menjadi wewenang-Nya, dan namun kepada-Nya kamu dikembalikan.”
Ketiga, Jangan menyebut nama Almalikﷻ sembarangan. N domestik surat Al Araf ayat 180:
وَلِلَّهِ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَىٰ فَادْعُوهُ بِهَا ۖ وَذَرُوا الَّذِينَ يُلْحِدُونَ فِي أَسْمَائِهِ ۚ سَيُجْزَوْنَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
“Dan Yang mahakuasa n kepunyaan Asmaul Husna (nama-nama yang terbaik), maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut Asmaul Husna itu dan tinggalkanlah orang-individu yang menyalahartikan tanda-tera-Nya. Mereka kelak akan mendapat habuan persangkalan terhadap segala nan mutakadim mereka kerjakan.
